Blue Bird Batal Tambah Ratusan Unit Taksi Listrik Tahun Ini

PT. BESTPROFIT FUTURES

Blue Bird Tbk mengakui batal menambah ratusan armada taksi listrik baru pada tahun ini karena situasi pandemi virus corona (Covid-19). Blue Bird adalah pelopor taksi listrik di Indonesia yang sudah memulai operasionalnya sejak 2019. Saat memperkenalkan 30 taksi listrik pada April 2019, Blue Bird sempat menyatakan rencananya ingin mengoperasikan setidaknya 200 unit taksi listrik pada 2020. Selain itu perusahaan juga bilang ingin menyediakan lebih dari 2.000 unit dalam tempo 2020-2025. Direktur Independen Blue Bird Eko Yuliantoro menjelaskan situasi pandemi tidak memungkinkan perusahaan merealisasikan rencana itu. PT. BESTPROFIT

"Memang perusahaan merencanakan ada penambahan pada tahun ini namun tentu yang bagaimana diketahui situasi pandemi tidak memungkinkan merealisasikan rencana tersebut," kata Eko dalam konferensi pers Public Expose secara virtual, Kamis (10/12). Menurut Eko, tidak ada alasan selain pandemi yang membuat perusahaan menunda penambahan unit taksi listrik. Kata dia jika kondisi perusahaan normal dan perekonomian secara makro pulih, maka rencana itu bakal ditinjau kembali. Direktur Utama Blue Bird Noni Purnomo menjelaskan 2020 merupakan tahun terberat buat perusahaan. Blue Bird mengalami kerugian ratusan miliar pada kuartal kedua 2020, namun Noni menyebut pemulihan telah terjadi pada kuartal ketiga 2020. PT. BEST PROFIT

"Kami berharap pemulihan ini terus berlanjut ke kuartal empat. Blue Bird meskipun industri terdampak signifikan masih mampu pulih lebih cepat, tumbuh, dan tidak masalah cash flow," kata Noni.

300 Unit Taksi Listrik Ditunda
Pada 1 November, Noni sempat diketahui mengungkapkan penundaan penambahan 300 unit taksi listrik dalam video di Youtube yang diunggah akun Gita Wirjawan. Noni bilang sudah sempat memesan ratusan unit itu namun akhirnya tidak jadi didistribusi.

"2020 kita sudah order, dan waktu itu sudah siap dikirim, harusnya bulan Maret masuk itu 300 lagi tambahan," ujar Noni dalam video. Selain soal penundaan Noni juga mengungkap rencana lebih besar Blue Bird terkait taksi listrik dibanding yang pernah diungkap perusahaan pada tahun lalu. Noni menjelaskan ingin mengganti setengah jumlah armada Blue Bird menjadi berteknologi listrik, itu berarti sekitar 15 ribu unit sebab saat ini total armada Blue Bird berjumlah sekitar 30 ribuan unit. BESTPROFIT

"Dan selama lima tahun, kita harapkan bisa mengganti setengah fleet, sekitar 15 ribuan," katanya. Menurut Noni kendaraan listrik masuk skala bisnis taksi, salah satunya dinilai dari biaya perawatan. Mobil listrik disebut tak ada istilah perawatan mesin, salah satu komponen biaya perawatan yang besar. Meski begitu Noni juga bilang masih ada beberapa perhatian terkait mobil listrik, yaitu harga beli unit yang mahal, usia pakai baterai, dan infrastruktur.

"Saya berharap setelah situasi Covid ini berakhir, kami bisa melanjutkan proyek kami, karena kami masih percaya program zero emission," ujar dia. BEST PROFIT

 

Sumber : cnnindonesia

Komentar