Rusia Ancam Setop Pasokan Gas Lewat Jalur Ukraina

PT. BESTPROFIT FUTURES

PT. BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN - Rusia mengancam akan memangkas aliran gas ke Moldova, sebuah negara di perbatasan barat daya Ukraina. Perusahaan gas raksasa Rusia Gazprom mengatakan akan mengurangi pengiriman ke negara itu mulai Senin (28/11) atas klaim yang disengketakan bahwa Ukraina menahan sebagian gas karena disalurkan melalui wilayahnya. BESTPROFIT

Perusahaan mengatakan akan memotong aliran gas melalui titik transit Sudzha sama dengan jumlah yang diklaim dicegah Ukraina untuk mencapai Moldova.

"Volume gas yang dipasok oleh Gazprom (GZPFY) ke GIS Sudzha untuk transit ke Moldova melalui wilayah Ukraina melebihi volume fisik yang ditransmisikan di perbatasan Ukraina dengan Moldova," kata Gazprom seperti dikutip dari CNN Business, Kamis (24/11).

Sementara itu, Ukraina membantah menahan pengiriman gas ke Moldova. Hal itu disampaikan oleh perusahaan energi Ukraina Naftogaz. PT. BESTPROFIT

"Gazprom menuduh Ukraina mencuri gas. Sekali lagi. Singkatnya: ini tidak benar," kata perusahaan.

Operator Sistem Transmisi Gas Ukraina (GTSOU) mengatakan semua gas Rusia yang diterima di titik masuk Sudzha untuk transit selanjutnya ke Moldova dipindahkan ke titik keluar di sepanjang perbatasan bersama mereka.

Operator mengatakan Moldova telah memulai pembalikan dari beberapa impor gas Rusia kembali ke Ukraina. Namun, negara itu tidak memberikan alasannya.

Analis mengatakan pembalikan seperti itu adalah perjanjian komersial umum di mana beberapa gas yang ditujukan untuk lokasi tertentu dialihkan ke penyimpanan atau dijual ke pembeli yang berbeda.

"Ini bukan pertama kalinya Rusia menggunakan gas sebagai instrumen tekanan politik. Itu memanipulasi fakta untuk membenarkan keputusannya membatasi lebih lanjut volume pasokan gas ke negara-negara Eropa, "kata direktur urusan pemerintah dan internasional GTSOU Olga Bielkova. PT. BEST PROFIT

Direktur Energi, Iklim, dan Sumber Daya Eurasia Group Henning Gloystein menjelaskan Moldova di masa lalu memang telah menyimpan gasnya di Ukraina. Oleh karena itu, argumen soal penahanan gas di Ukraina oleh Ukraina itu tidak benar.

"Jadi argumen bahwa itu ditahan di Ukraina oleh Ukraina tidak dapat diperdebatkan," tegasnya.

Menurut data dari Independent Commodity Intelligence Services, Rusia memasok Moldova dengan sekitar 5 juta meter kubik gas per hari. Jumlah ini hanya sebagian kecil dari gas yang digunakan Uni Eropa untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnisnya setiap hari.

Meski demikian, upaya Rusia untuk memotong pasokan gas ke Moldova menjadi ancaman pengurangan lebih lanjut ke Uni Eropa melalui Ukraina.

Mengingat aliran gas melalui Ukraina ini merupakan salah satu dari dua rute di mana Rusia masih mengirimkan gas melalui pipa ke blok Uni Eropa.

"Pemotongan kecil biasanya akan menghasilkan pemotongan besar," kata Analis Utama Pasar Gas Global Konsultan Wood Mackenzie Kateryna Filippenko. BEST PROFIT

Ia juga menyebut jika Rusia menghentikan ekspor melalui Ukraina, Eropa akan kehilangan sekitar 4 miliar meter kubik gas atau hanya 1 persen dari perkiraan permintaan gas untuk 2022.

Sumber : Cnnindonesia

Komentar