PT BESTPROFIT FUTURES
PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik pada Senin (22/1) karena Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di pelabuhan Rusia di Laut Baltik, sehingga meningkatkan kekhawatiran ekspor minyak dari pelabuhan-pelabuhan Barat negara itu dapat diblokir, sementara harga-harga terkendali ketika Libya memulai kembali produksi dari ladang minyak besar. BESTPROFIT
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari terakhir terlihat naik US$1,78 menjadi US$75,19 per barel, sedangkan minyak mentah Brent Maret, patokan global, ditutup naik US$1,50 yang menetap di US$80,06.
Serangan akhir pekan terhadap sebuah pelabuhan di Laut Baltik yang menyebabkan terminal gas-kondensat rusak meningkatkan kekhawatiran Ukraina akan dapat membuka front baru dalam perang tersebut dan dapat melarang kapal tanker yang membawa minyak mentah Rusia. PT. BESTPROFIT
Libya memulai kembali produksi dari ladang minyak Sharara yang berkapasitas 300.000 barel per hari, menurut laporan, tiga minggu setelah ditutup karena protes. Pasokan tambahan ini meredakan kekhawatiran bahwa perang di Timur Tengah akan meluas ke Teluk Persia dan mengancam ekspor dari negara-negara produsen utama. BEST PROFIT
Namun, permintaan masih lemah karena faktor musiman dan perlambatan ekonomi, sementara peningkatan output dari negara-negara non-OPEC+ mengimbangi beberapa pengurangan produksi yang dilakukan oleh OPEC+ dan sekutunya. Harga komoditas telah berada dalam kisaran ketat selama berminggu-minggu karena faktor penawaran dan permintaan saling bertentangan.(yds)
Sumber: MT newswires
Komentar
Posting Komentar