Harga Minyak Menguat di Tengah Penurunan Besar Stok AS

PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga minyak naik tipis pada hari Kamis (18/7), yang didorong oleh penurunan mingguan yang lebih besar dari perkiraan pada stok minyak mentah AS. Harga minyak berjangka Brent naik 13 sen, atau 0,2%, menjadi $85,21 per barel pada pukul 00.23 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 31 sen, atau 0,4%, menjadi $83,16. PT. BESTPROFIT

Sementara  kemarin harga minyak brent naik 1,6%, dan harga minyak WTI naik 2,6%. Data dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 4,9 juta barel minggu lalu. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan penurunan 30.000 barel oleh analis dalam jajak pendapat Reuters, dan penurunan 4,4 juta barel dalam laporan dari kelompok perdagangan American Petroleum Institute.

Di sisi permintaan, prospek pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang di Amerika Serikat dan Eropa membantu mendukung pasar. Suku bunga yang lebih rendah sering kali memicu pembelian dan meningkatkan permintaan minyak. DEMO BPF

Pejabat Federal Reserve mengatakan pada hari Rabu bahwa bank sentral AS "semakin dekat" untuk memangkas suku bunga mengingat lintasan inflasi yang membaik dan pasar tenaga kerja yang lebih seimbang, yang mungkin menjadi landasan bagi pengurangan suku bunga pada bulan September.

Selain itu, aktivitas ekonomi AS berkembang dengan kecepatan yang sedikit hingga sedang dari akhir Mei hingga awal Juli dengan perusahaan-perusahaan memperkirakan pertumbuhan yang lebih lambat di masa mendatang. Sementara itu, Bank Sentral Eropa hampir pasti akan mempertahankan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis, tetapi mengisyaratkan bahwa langkah selanjutnya kemungkinan adalah pemangkasan. DEMO BESTPROFIT

Investor juga menunggu berita kebijakan dari pertemuan kepemimpinan utama di Tiongkok yang akan berakhir pada hari Kamis. Mata uang dolar melemah pada hari ini untuk sesi ketiga secara beruntun. Dolar yang lebih lemah dapat meningkatkan permintaan minyak dengan membuat komoditas berdenominasi dolar seperti minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Sumber: Reuters

Komentar