Minyak Turun Setelah Melonjak Akibat Gangguan di Libya dan Konflik Timur Tengah

PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga minyak sedikit turun pada hari Selasa (27/8) setelah naik lebih dari 7% selama tiga sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran pasokan yang dipicu oleh meluasnya konflik Timur Tengah dan potensi penutupan sebagian besar ladang minyak Libya. Harga minyak mentah Brent turun 36 sen, atau 0,4%, menjadi $81,07 per barel pada pukul 11.30 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 40 sen, atau 0,5%, menjadi $77,02. PT. BESTPROFIT

Setelah harga minyak melonjak akibat risiko geopolitik di Timur Tengah dan penghentian produksi di Libya, pelaku pasar sekarang menahan diri untuk menilai perkembangan lebih lanjut, kata ahli strategi pasar IG Yeap Jun Rong.

Kenaikan 7% pada Brent dan 7,6% pada WTI dalam tiga sesi sebelumnya melawan tren penurunan yang lebih luas sejak mencapai puncaknya tahun 2024 di $91,17 pada bulan April. Penurunan ini didorong oleh kekhawatiran atas permintaan minyak mentah global, khususnya dari Tiongkok dan sepanjang musim panas, yang biasanya merupakan periode puncak permintaan. DEMO BPF

Di Libya, produksi ladang minyak El Feel, kata para teknisi kepada Reuters pada hari Selasa. Pada hari Senin, otoritas di wilayah timur negara itu, tempat sebagian besar ladang minyaknya berada, mengancam akan menghentikan produksi dan ekspor, setelah meningkatnya ketegangan atas kepemimpinan bank sentral negara itu. Ladang-ladang tersebut bertanggung jawab atas hampir seluruh produksi minyak mentah negara itu sebesar 1,17 juta barel per hari.

Tidak ada konfirmasi dari pemerintah yang diakui secara internasional di Tripoli atau dari National Oil Corp (NOC), yang mengendalikan sumber daya minyak negara itu. DEMO BESTPROFIT

Minyak juga telah didukung oleh eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, dengan pertukaran rudal besar-besaran setelah terbunuhnya seorang komandan senior Hizbullah bulan lalu.

Sumber : Reuters

Komentar