Minyak WTI Turun Saat Israel Disebut Akan Menahan Responsnya terhadap Serangan Iran

PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 4,4% pada hari Selasa (16/10) setelah laporan mengatakan bahwa Israel tidak akan menargetkan infrastruktur minyak ketika menanggapi serangan rudal negara itu pada tanggal 1 Oktober dan karena Badan Energi Internasional (IEA) memangkas estimasi permintaan tahun 2024 dan memperkirakan surplus pasokan akan terjadi tahun depan.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman November ditutup turun US$3,25 menjadi US$70,58 per barel, sementara minyak mentah Brent Desember, minyak acuan global, terakhir terlihat turun US$3,15 menjadi US$74,31. PT. BESTPROFIT

The Washington Post pada hari Selasa melaporkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan kepada Pemerintahan Biden bahwa Israel akan berkonsentrasi untuk menyerang fasilitas militer Iran ketika menanggapi serangan Iran, meredakan kekhawatiran bahwa serangan itu dapat memengaruhi ekspor minyak Iran sebesar 1,7 juta barel per hari dan kekhawatiran Iran akan terseret ke dalam perang Timur Tengah yang lebih luas. "Langkah selanjutnya akan bergantung pada apakah pasar percaya pada pembicaraan politik yang bersifat mendamaikan ini, dan jika pasar percaya dan melihat Israel berperilaku sesuai dengannya, ini tidak akan menjadi akhir dari harga yang lebih rendah," catat PVM Oil Associates. DEMO BPF

IEA kembali memangkas estimasi pertumbuhan permintaan tahun 2024 dalam Laporan Pasar Minyak Oktober, melihat permintaan pada 862.000 barel per hari di atas level tahun 2023, turun dari estimasi September sebesar 903.000 barel per hari. Badan tersebut sedikit menaikkan estimasi pertumbuhan permintaan tahun 2025 menjadi satu juta barel per hari tetapi memperingatkan peningkatan pasokan non-OPEC dan permintaan Tiongkok yang lemah akan mengakibatkan peningkatan persediaan tahun depan.

"Untuk saat ini, pasokan terus mengalir, dan tanpa adanya gangguan besar, pasar dihadapkan pada surplus yang cukup besar di tahun baru," catat laporan IEA. DEMO BESTPROFIT

Sumber : MT Newswires

Komentar