Minyak naik 1% karena perundingan damai Rusia-Ukraina

PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga minyak naik hampir satu dolar per barel pada hari Kamis karena Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas proses perdamaian yang mandek, dan karena data AS sebelumnya menunjukkan tanda-tanda permintaan yang kuat di negara konsumen minyak terbesar tersebut. BESTPROFIT

Minyak mentah Brent berjangka naik 83 sen, atau 1,2%, ditutup pada $67,67 per barel, tertinggi dalam dua minggu. Minyak mentah West Texas Intermediate berjangka AS naik 81 sen, atau 1,3%, ditutup pada $63,52 per barel.

Kedua kontrak naik lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.

Jalan menuju perdamaian di Ukraina masih belum pasti, membuat para pedagang minyak berhati-hati setelah aksi jual selama dua minggu terakhir di tengah harapan bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera merundingkan akhir diplomatik perang Rusia dengan tetangganya. DEMO BESTPROFIT 

Baik Moskow maupun Kyiv sejak itu saling menyalahkan karena menghambat proses perdamaian. Rusia pada hari Kamis melancarkan serangan udara besar-besaran di dekat perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa, sementara Ukraina mengklaim telah menyerang kilang minyak Rusia.

"Sejumlah premi risiko geopolitik perlahan-lahan dipompa kembali ke pasar," ujar firma penasihat perdagangan minyak Ritterbusch and Associates kepada kliennya pada hari Kamis.

Ketidakpastian dalam perundingan damai menunjukkan bahwa kemungkinan sanksi yang lebih ketat terhadap Rusia telah muncul kembali, kata Tamas Varga, seorang analis di PVM Oil Associates.

Harga minyak juga didukung oleh penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, yang menunjukkan permintaan yang kuat.

Stok minyak mentah AS turun 6 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Agustus, Badan Informasi Energi AS melaporkan pada hari Rabu, sementara para analis memperkirakan penurunan sebesar 1,8 juta barel. NEWSMAKER

Sumber: Investing.com

Komentar