Harga minyak turun karena lonjakan stok minyak mentah AS

PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga minyak turun sekitar 1% ke level terendah dalam dua minggu pada hari Kamis karena lonjakan stok minyak mentah AS yang mengejutkan pekan lalu dan ekspektasi bahwa produsen OPEC+ akan meningkatkan target produksi pada pertemuan akhir pekan ini. BESTPROFIT

Harga minyak mentah Brent turun 67 sen, atau 1,0%, menjadi $66,93 per barel pada pukul 12:05 siang EDT (1603 GMT), sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 59 sen, atau 0,9%, menjadi $63,38.

Hal ini menempatkan Brent di jalur penutupan terendah sejak 20 Agustus.

Badan Informasi Energi AS (EIA/S) mengatakan perusahaan-perusahaan energi menambahkan 2,4 juta barel minyak mentah ke penyimpanan selama pekan yang berakhir pada 29 Agustus. [EIA/S] [API/S]

Peningkatan stok minyak mentah tersebut merupakan kejutan, dibandingkan dengan perkiraan penarikan 2,0 juta barel yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters, dan lebih tinggi dari peningkatan 0,6 juta barel yang menurut sumber pasar dikutip oleh kelompok perdagangan American Petroleum Institute (API) dalam datanya pada hari Rabu. DEMO BESTPROFIT

"Laporan ini sedikit bearish dengan peningkatan minyak mentah tersebut," kata John Kilduff, seorang mitra di Again Capital. EIA dan API melaporkan data inventaris sehari lebih lambat dari biasanya karena libur Hari Buruh AS pada hari Senin. Delapan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu seperti Rusia di OPEC+ akan mempertimbangkan peningkatan produksi lebih lanjut pada bulan Oktober dalam pertemuan hari Minggu, dua sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters.

Potensi peningkatan produksi OPEC+ akan mengirimkan sinyal kuat bahwa merebut kembali pangsa pasar lebih diutamakan daripada mempertahankan harga, ujar Tamas Varga, analis senior di perusahaan pialang dan konsultan PVM Oil Associates. NEWSMAKER

OPEC+ telah sepakat untuk menaikkan target produksi sekitar 2,2 juta barel per hari dari April hingga September, di samping peningkatan kuota sebesar 300.000 barel per hari untuk Uni Emirat Arab.

Sumber: Investing.com


Komentar